BERKAH SAAT PANDEMI
Palu (8/7/2020) Belum selesai duka tentang kejadian gempa bumi, tsunami dan liquefaksi pada tanggal 28 September 2018 yang meluluhlanta...

http://www.pokja-rumahkita.id/2020/07/berkah-saat-pandemi.html
Palu (8/7/2020)
Belum selesai duka
tentang kejadian gempa bumi, tsunami dan liquefaksi pada tanggal 28 September
2018 yang meluluhlantahkan Palu, Sigi dan Donggala (Baca:PASIGALA), kembali
dunia berjibaku dengan bencana abad ke-21, Pandemik Coronavirus 2019 (COVID-19).
Jika sebelumnya, seluruh mata penjuru dunia tertuju pada Indonesia karena
bencana alam dimana – mana termasuk bencana alam di Kota Palu, Kabupaten Sigi
dan Kabupaten Donggala, kali ini semua harus bergerak melawan pandemik di
daerahnya masing – masing dengan daya yang masih tersedia.
Pandemik kali ini memukul
banyak sektor ekonomi masyarakat lokal karena imbauan pemerintah untuk
membatasi pergerakan dan aktivitas orang dalam jumlah banyak. Meski harus
beraktivitas, masyarakat harus memiliki sekurang – kurangnya masker dan pencuci
tangan. Namun, tidak semua masyarakat memiliki daya untuk membeli masker
apalagi pencuci tangan seperti Hand
Sanitizer karena turunnya pendapatan yang terbilang masih kurang untuk
mencukupi kebutuhan pokok.
![]() |
Gambar: Ibu Iyan (25) sedang menjahit masker pesanan PELKESI untuk Kelompok Lansia dan Disabilitas di Kelurahan Baiya Foto kredit: Dokumen PELKESI-Sulawesi Tengah (RR) |
Salah satu program
PELKESI sebagai respon atas antisipasi COVID-19 adalah pembuatan masker kain.
Mengedepankan prinsip yang terkandung didalam Standar Kemanusiaan Inti (Core Humanitarian
Standard), program intervensi seharusnya mencegah terjadinya dampak negatif
bagi komunitas terdampak. Wujudnya, PELKESI berperan dalam menggerakan sektor
ekonomi lokal, tidak menggunakan bahan sekali pakai yang akan berdampak
terhadap lingkungan dan membantu mencegah penyebaran virus ditengah masyarakat.
Sektor ekonomi lokal
digerakan dengan memberdayakan kompetensi warga lokal, yaitu penjahit. Salah
satu warga di Kelurahan Baiya, Ibu Iyan (25 Tahun) merasakan berkah ditengah pandemik karena
mendapat pesanan untuk membuat masker dalam jumlah banyak.
“ “Ketika PELKESI memesan 600 pcs masker kain untuk, saya kerjakan, saya merasa terbantu. Pesanan sebanyak ini
tentu diperuntukkan bagi mereka yang membutuhkan, bagi saya penghasilan ini
membantu kami sekeluarga dalam mencukupi kebutuhan di bulan puasa dan Ramadhan”lanjutnya.
Pada masa siaga bencana
seperti sekarang ini, penting melibatkan sumberdaya lokal dalam membantu
mengatasi kesulitan yang terjadi. Ketika masker dan Hand Sanitizer langka atau mahal misalnya, dmasa siaga bencana
pemerintah dan organisasi masyarakat dapat memanfaatkan kapasitas lokal baik perorangan maupun kelompok untuk menyediakan
produk tersebut sekaligus menggerakan roda perekonomian lokal, sehingga tidak
terjadi monopoli produk oleh salah satu penyedia barang maupun jasa. Dimasa
pemulihan, pemerintah dan lembaga pemberdayaan dapat mengalokasikan anggaran
untuk meningkatkan keahlian lainnya bagi warganya sebagai bentuk antisipasi
dampak terhadap sektor ekonomi saat bencana melanda.
Diliput dan ditulis oleh Robert Dwiantoro
(Penulis adalah pengorganisir PELKESI Sulawesi Tengah)