PUISI UNTUK PEDAGANG PASAR HORAS
Rumah Kita (12/5) PUISI UNTUK PEDAGANG PASAR HORAS (Dina Mariana Lumban Tobing) Mata yang sayu kurang tidur kini membelalak Kema...

http://www.pokja-rumahkita.id/2018/05/puisi-untuk-pedagang-pasar-horas.html
Rumah Kita (12/5)
PUISI UNTUK PEDAGANG PASAR HORAS
(Dina Mariana Lumban Tobing)
Mata yang sayu kurang tidur kini membelalak
Kemarahan menuntutnya demikian
Mulut yang kering karena kehausan terpanggang mentari kini
mengerang
Pukulan Polisi menuntut mulut bungkam menjadi mulut yang
garang
Kepala yang biasanya dingin mendadak panas
Luka akibat pentungan polisi mendesak darah mengalir deras
Amarah dan rasa sakit karena ditindas menyatu bersama
ngengat matahari yang semakin menukik terik
Mereka bangkit melawan
Menyebarkan sadar dan melahirkan solidaritas dari pemuda
seantero negeri
Merebut perhatian media pemberitaan
Mencekal pemerintah lalim bin zolim
Mereka
Kini menjadi bidan
Bidan keberanian di dada pemuda sekitarnya
Bidan yang membuat gelora perlawanan lahir dan berlari
menggenggam tangan yang lemah
Bidan yang membantu lahirnya gegap gempita dan sorak sorai
kemenangan yang direbut bersama
Mereka pedagang di Pasar Horas yang kukuh dan teguh melawan
angkara
Adalah guru
Yang mengajar anak-anaknya dan sejumlah anak bangsa untuk turut urunan dalam kemelut
Yang mendidik anak bangsa di sekitarnya tentang keteguhan
meringsekkan keserakahan pemodal
Mereka yang bergerak bersama adalah sejatinya manusia utuh
Sadar apa yang mereka butuhkan
tahu bagaimana cara
mempertahankannya dari musuh
Salam hormatku untuk kalian seluruh
Aku ingin abadikan semua tutur dari cerita kalian yang utuh