Satu Tahun Aceh singkil Berkabung ,Tuhan pasti mendengar Doa kami
Ibadah bersama di GKPPD Kuta Kerangan untuk kedamaian Aceh Singkil Hari berlalu, bulan berganti bulan dan tahun-tahun tak pernah ...

http://www.pokja-rumahkita.id/2016/11/satu-tahun-aceh-singkil-berkabung-tuhan.html
Hari berlalu, bulan berganti bulan dan tahun-tahun tak pernah kembali. Hanya kenangan akan tetap ada untuk dijadikan pengingat dan refleksi untuk tetap melanjutkan hidup dan melakukan yang terbaik untuk kehidupan kemanusiaan. Hari ini 13 Oktober 2016 tepat setahun sudah tragedi Aceh Singkil yang membuat kami seluruh warga Aceh Singkil berkabung, kami mengenangnya dengan cara kami.
![]() |
Bernuansa hitam, kami berdoa dalam kekhusukan. Tuhan pasti dengar doa kami. |
Saat ini kami jemaat dari lintas denominasi gereja berkumpul dan bersekutu bersama dalam ibadah dan doa bersama untuk perdamaian dan kedamaian di Aceh Singkil. Ibadah bersama ini dilaksanakan di Gereje Kristen Pakpak Dairi (GKPPD) Kuta Kerangan, Kec. Simpang Kanan, Aceh Singkil. Berkisar 1000 jiwa duduk tenang bersama, terlihat kaum Bapak, Ibu, Anak Sekolah Minggu, Remaja dan Pemuda bahkan balita mengikuti rangkaian ibadah yang khusuk itu. Sejauh mata memandang tampak jemaat berpakaian nuansa hitam dengan memegang bunga sebagai tanda duka sekaligus simbol pesan damai atas nama Kasih dari kami semua.
Kami berduka sebab hingga kini seluruh Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) gereja-gereja kami di Aceh Singkil belum menemukan titik terang yang berarti. Pun demikian, dibentuk dan hadirnya Forum Cinta Damai Aceh Singkil (FORCIDAS) patut kami syukuri bersama. Ibadah bersama ini pun terlaksana berkat kerja keras dan kerelaan melayani yang dilakukan FORCIDAS. Di momentum ibadah bersama yang tidak biasa ini, kami mengenang tragedi pembongkaran gereja HKI Suka Makmur, isak tangis pilu di Daling Dangguran saat gereja kami GKPPD Daling Dangguran dibongkar paksa.
Kini kami berdoa bersama saling menguatkan dan komitmen untuk tetap berupaya menjaga kedamaian di lingkungan kami masing-masing. Sembari tetap berupaya melengkapi seluruh berkas-berkas persyaratan untuk memperoleh IMB gereja-gereja kami.
Boas Tumangger selaku Ketua Umum FORCIDAS berharap semoga seluruh pihak yang terkait di dalam kejadian itu, ikut serta dan aktif menjalin perdamaian karena perdamaian tidak hanya untuk kita sekarang ini tetapi untuk anak cucu kita nantinya, beliau juga berharap perdamaian yang sedang kami rajut bersama ini menjadi dasar pendirian TUGU PERDAMAIAN suatu hari nanti di Aceh Singkil.
Saya percaya saat ibadah bersama ini seluruh doa kami pasti didengar oleh Tuhan. Permohonan kami untuk kebebasan menjalankan ibadah di Gereja akan dikabulkan olehNya. Entah besok atau lusa, saya masih meyakini bahwa kami di Aceh Singkil tanpa terkecuali akan mampu bergandeng tangan untuk menjalani hidup yang lebih baik dan damai. Karena kami juga Warga Negara Indonesia. Kami punya hak yang sama dengan seluruh rakyat di tempat lain, untuk beribadah tanpa intimidasi tanpa kekerasan. Semoga Tuhan memudahkan segala proses yang sedang terjadi. Amin
Oleh : Suriany Tumangger (Pemudi GKPPD Sangga beru)
Fb: Suriany Tumangger
Terimakasih Suryani untuk suara ini. Tetaplah beesuara, menulis, semangat dan mari kita
BalasHapusBerpikir damai
Berbicara kedamaian
Dan berlaku damai.
Aku rindu kalian.
Sungguh
Thq kak buat smngatnya
HapusSma kak rindu klean uga ����
Trimakasih kak.
BalasHapusTulisan ini pasti berguna kepada siapa saj yang membaca nya dan memberikan tambahan semangat bagi warga Aceh singkil untuk hidup rukun dan damai
Khusus nya buat umat Kristen di Aceh singkil supaya lebih semangat pantang menyerah menghadapi masalah gereja kit inii..
salam simda lae gecih
Ayo ajak kawan2 belajar nulis bersama say. Ini bisa dibaca org di seluruh dunia. Kata adalah senjata.:-):-):-)
HapusTetap semangat semangaaaaattttt
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
HapusBang E DANIEL L TOBING bkan sangnaberuh ya tpi saya konfirmasikan kembali. GKPPD Sangga beru
BalasHapusokke Terimakasih untuk respon kawan2 semua
BalasHapusSippp
Hapus